Saturday 5 September 2015

Cerpen - Dikejar polisi, mobil ku masuk parit

Kejadian ini berawal ketika aku sedang mengendarai mobil kesayangan ku. Mobil suzuki carry tahun 2005. Malam itu adalah malam minggu. Rame suasana jalanan malam itu. bahkan saat itu, cuaca agak gerimis. aku berkendara disekitar jalan Kayu manis. Kala itu, aku akan mengunjungi saudaraku.
Sesampainya disana, aku ketemu dengan sepupu ku, namanya marisa. Aku memang sudah ada janji dengannya. Kami sepakat untuk mengisi malam minggu ini berdua. Rencananya kami ingin jalan-jalan, menonton film di bioskop dan makan di pinggir jalan.
Komplek palma adalah tempat yang ku tuju. Aku berkendara dengan lumayan santai. Kecepatan sekitar 40 km/jam. Maklum, berdua dengan cewek. Sepanjang perjalanan pun kami asyik mengobrol seputar pekerjaan dan sekolahnya. Marisa adalah mahasiswi bahasa inggris tingkat akhir di universitas palangka raya. Saya sendiri sudah bekerja sebagai tour guide di kota cantik ini.
Karna saking asyiknya ngobrol, Ketika melewati persimpangan saya menerobos lampu merah. Dan malangnya ada pos polisi didekat persimpangan itu. Dan langsung saja polisi itu mengejar say.a dengan sepeda motor polisi itu. Karna takut di tilang, saya pun tancap gas dan kabur. Saya berhasil menghilang ketika memasuki kawasan perumahan di daerah cilik riwut km.4.
My dream car n gada hubungan dg cerita fiksi ni

Setelah dirasa aman, kamipun melanjutkan perjalanan ke palma dan dengan hati-hati, takut kalau polisi tadi melihat. Sesampainya dipalma, kami berdua menonton film dibioskop 21. Filmnya cukup rame. Film terbaru dari aktor ternama, jackie chan. Aksi didalam film ini cukup menegangkan.
Malam sudah mulai larut, kamipun memutuskan untuk pulang. Sepanjang perjalanan, kami masih bercerita tentang polisi yang mengejar kami tadi. Beberapa kali melewati lampu merah, hati kami berdegup kencang. Takut kalau-kalau ada polisi tadi mengejar.
Saat kami melewati jalan ir sukarno, kami bertemu dengan polisi tadi. Sayapun kabur lagi. Polisi tadi mengejar dengan mobil. Saya juga gak tau, ternyata polisi tadi sudah menunggu saya. Ku arahkan mobil ku  ka arah keluar kota, berharap bisa bersembunyi di balik pohon atau di rumah yang sepi atau dimana sajalah yang penting aman.
Teringat saat dulu pernah mengebut dibanjarmasin. Saya kena tilang dan harus membayar denda tilang sekin ratus ribu rupiah. Maka dari itu, tak ingin ku ulangi kedua kalinya.
Suara sirine mobil polisi ditambah dengan suara menyuruh berhenti menambah gemetar dan takut. Tapi tetap saja aku ngebut. Sebenarnya marisa sudah menyuruhku untuk berhenti, tapi aku tidak mau menyerah. Malah aku tambah kecepatannya.
Saat melewati tikungan tajam didaerah desa kalampangan, mobil kehilangan kendali. Sedikit oleng tapi berhasil ku kuasai. Ciiiiiitttttttt dan brakkk..... mobil ku masuk ke parit. Aku menyerah. Kami berdua selamat tanpa ada luka sedikit pun. Kami pun dibawa ke kantor polisi dan pasti kena tilang.
                                                                                     
Choirul Fuadi, 18 mei 2013

latihan menulis bersama bapak Suyitno BT, Rumah Cahaya FLP Cabang Palangka Raya

0 komentar:

Post a Comment